Usai Diserang KST Papua, TNI Sebut 5 Prajurit Belum Diketahui Keberadaannya 

Nasional | Senin, 17 April 2023 - 20:53 WIB

Usai Diserang KST Papua, TNI Sebut 5 Prajurit Belum Diketahui Keberadaannya 
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono saat memberikan keterangan kepada wartawan. (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Upaya pencarian terhadap anggota TNI di Papua yang diserang oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens terus dilakukan. Sampai saat ini masih ada 5 orang anggota TNI yang belum diketahui keberadaannya.

"Memang masih ada yang belum terkonfirmasi, tapi tinggal 5 orang," kata Kasum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan di Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).


Bambang mengatakan, sejauh ini ada 4 anggota TNI yang sudah kembali ke posnya. Sedangkan untuk 5 prajurit lainnya masih dalam pencarian.

"Kalau lihat kasus sebelumnya yang 4 orang yang sudah kembali itu, kan kemarin dispekulasikan bahwa 'ah mungkin yang 4 sudah (gugur), tapi ternyata tidak'," jelas Bambang.

Bambang enggan berspekulasi mengenai kondisi 5 orang ini. Sebab, 4 orang yang telah kembali pun awalnya dikira gugur, rupanya tidak. Sejauh ini hanya 1 anggota TNI yang gugur dalam penyerangan ini.

 

"Berita simpang siur kan banyak, jadi itu tidak benar. Yang terkonfirmasi meninggal satu orang, yang hari Jumat itu. Yang lainnya sudah kembali ke posnya masing-masing," pungkasnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan duka cita atas gugurnya seorang prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin usai ditembak KST Papua dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air, Capt Philip Mark Merthens di Nduga, Papua Pegununungan, Sabtu (15/4).

’’Panglima TNI turut berduka cita atas gugurnya prajurit terbaik TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin yang gugur pada 15 April 2023 pukul 16:30 WIT,” kata Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono, Ahad (16/4).

Julius lantas menanggapi soal adanya kesimpangsiuran informasi yang beredar di media sosial. Dia meminta agar awak media merujuk informasi dari Mabes TNI. Sebab, kesimpangsiuran informasi akan berdampak pada tingkat keberhasilan operasi di lapangan.

Julius menegaskan, TNI sebagai patriot NKRI tidak pernah mundur untuk menjaga kedaulatan wilayah RI, termasuk di Papua. Dia pun menyampaikan arahan Panglima TNI Yudo Margono yang memerintahkan untuk mengambil tindakan tegas tanpa ragu.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook